Jumat, 30 Oktober 2015

Teori Portofolio " SAHAM"

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Saham merupakan tanda bukti penyertaan kepemilikan modal/dana pada suatu perusahaan. Dipergunakannya saham sebagai salah satu alat untuk mencari tambahan dana menyebabkan kajian dan analisis tentang saham begitu berkembang. Baik secara fundamental dan teknikal. Berbagai literature mencoba memberikan rekomendasi yang berbeda-beda namun tujuannya sama yaitu ingin memberikan profit yang tinggi bagi pemakainya.
Beberapa nilai yang berhubungan dengan saham akan dibahas disini yaitu Nilai buku (book value), Nilai pasar (market value) dan nilai instrinsik (instrinsic value). Nilai buku merupakan nilai saham menurut pembukuan perusahaan emiten.Nilai pasar merupakan nilai saham dipasar saham dan Nilai instrinsik merupakan nilai sebenarnya dari saham.
Ada banyak pihak yang terlibat dalam bermain di pasar saham, secara umum ada tiga yaitu investor, spekulan, dan government.Ketiga pihak yang terlibat ini sama-sama memiliki tujuan dan kepentingannya masing-masing.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana pengertian saham ?
2.      Bagaimana pengertian saham preferen, saham biasa, dan saham treasuri ?
3.      Apa saja nilai yang berhubungan dengan saham ?
4.      Bagaimana pengertian PER ?

C.     Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Teori Portofolio dan Analisis Investasi.Untuk mengetahui pengertian saham preferen, saham biasa, dan saham treasuri. Untuk mengetahui apa saja nilai yang berhubungan dengan saham. Serta untuk mngetahui bagaimana pengertian PER dan penerapan contoh soalnya.



BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Saham
Saham adalah tanda bukti penyertaan kepemilikan modal/dana pada suatu perusahaan.Suatu perusahaan dapat menjual hak kepemilikannya dalam bentuk saham (stock).Jika perusahaan hanya mengeluarkan satu kelas saham saja, saham ini disebut dengan saham biasa (common stock). Untuk menarik investor potensial lainnya, suatu perusahaan mungkin juga mengeluarkan kelas lain dari saham yaitu yang disebut dengan saham preferen (preferred stock).
B.     Pengertian Saham Preferen, Saham Biasa, dan Saham Treasuri
1.      Saham Preferen
Saham preferen merupakan saham yang mempunyai sifat gabungan antara obligasi (bond) dan saham biasa.Seperti bond yang membayarkan bunga atas pinjaman, saham preferen juga memberikan hasil yang tetap berupa deviden preferen.Seperti saham biasa, dalam hal likuidasi, klaim pemegang saham preferen di bawah klaim pemegang obligasi (bond).Disbanding dengan saham biasa, saham preferen mempunyai beberapa hak, yaitu hakatas dividen tetap dan hak pembayaran terlebih dahulu jika terjadi likuidasi.Oleh karena itu saham preferen dianggap mempunyai karakteristik ditengah-tengah antara bond dan saham biasa.
± Karakteristik Saham Preferen
1.      Preferen terhadap dividen
a.       Pemegang saham preferen mempunyai hak untuk menerima dividen terlebih dahulu dibandingkan dengan pemegang saham biasa. Misalnya dividen untuk perlembar saham preferen adalah Rp5.000,- maka pemegang saham biasa tidak akan menerima dividennya sebelum pemegang saham preferen menerima dividen sebesar Rp5.000,- ini.Dividen disaham preferen biasanya dinyatakan dalam nilai presentase dari nilai nominalnya. Missalnya dividen untuk saham preferen disebutkan sebagai 7% dari nilai nominal Rp10.000,- maka dividen tetap yang dibagikan perlembarnya untuk saham preferen ini adalah Rp700,-.
b.      Saham preferen juga umumnya memberikan hak dividen kumulatif, yaitu memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima dividen tahun-tahun sebelumnya yang belum dibayarkan sebelum pemegang saham biasa menerima dividennya. Dividen tahun sebelumnya yang belum dibayarkan disebut dengan dividens in arrears. Misalnya dividen preferen sebesar 7% dari nominal Rp10.000,- sudah 3 tahun diarrears, maka pemegang saham preferen mempunyai hak untuk menerima sebesar sebesar Rp2.100,- sebagai dividens in arrears selama 3 tahun dan Rp700,- untuk dividen tahun sekarang dengan total dividen sebesar Rp2.800,-.
2.      Preferen pada waktu likuidasi
Saham preferen mempunyai hak terlebih dahulu atas aktiva perusahaan dibandingkan dengan hak yang dimiliki oleh saham biasa pada saat terjadi likuidasi.Besarnya hak atas aktiva pada saat likuidasi adalah sebesar nilai nominal saham preferennya termasuk semua dividen yang belum dibayar jika bersifat kumulatif.
± Macam Saham Preferen
1.      Saham preferen yang dapat dikonversikan ke saham biasa.
Misalnya suatu perusahaan mengeluarkan sebanyak 10.000 lembar saham preferen dengan nilai nominalnya sebesar Rp10.000,-. Selembar saham preferen ini bisa dikonversikan menjadi 5 lembar saham biasa yang nilai nominalnya sebesar Rp1000,-. Jika nilai pasar sekarang dari saham preferen dan saham biasa adalah sebesar Rp11.000,- dan Rp1.500,- berturut-turut maka pemegang saham preferen tidak akan mengkonversikannya, karena nilai pasar saham preferen perlembar Rp11.000,- ditukarkan dengan 5 lembar saham biasa yang mempunyai total nilai pasar lebih kecil, yaitu sebesar Rp7.500,- (5 x Rp1.500,-). Jika harga pasar saham biasa tersebut misalnya adalah Rp2.500,-, maka pemegang saham preferen akan menukarkannya, karena akan mendapatkan nilai pasar saham biasa sebesar Rp12.500,- (5 x Rp2.500,-) yang lebih besar dari nilai pasar sebuah saham preferen yaitu sebesar Rp11.000,-.
2.      Saham preferen yang dapat ditebus. Harga tebusan ini biasanya lebih tinggi dari nilai nominal sahamnya.
3.      Saham preferen dengan tingkat dividen yang mengambang. Merupakan saham inovasi baru di Amerika Serikat pada tahun 1982. Saham preferen ini tidak membayar dividen secara tetap, tetapi tingkat dividen yang dibayar tergantung dari tingkat return dari sekuritas t-bill (treasury bill).
2.      Saham Biasa
Jika perusahaan hanya mengeluarkan satu kelas saham saja, saham ini biasanya dalam bentuk saham biasa.Pemegang saham adalah pemilik dari perusahaan yang mewakilkan kepada menejemen untuk menjalankan operasi perusahaan.
± Hak Pemegang Saham Biasa
1.      Hak control. Hak pemegang saham biasa untuk memilih pimpinan perusahaan. Pemegang saham dapat melakukan hak kontrolnya dalam bentuk memveto dalam pemilihan direksi di rapat tahunan pemegang saham atau memveto pada tindakan-tindakan yang membutuhkan persetujuan pemegang saham.
2.      Hak menerima pembagian keuntungan. Hak pemegang saham biasa untuk mendapatkan bagian dari keuntungan perusahaan. Tidak semua laba dibagikan, sebagian laba akan ditanamkan kembali ke dalam perusahaan. Laba yang ditahan ini merupakan sumber dana intern perusahaan. Laba yang tidak ditahan dibagikan dalam bentuk dividen. Pembagian dividen untuk saham biasa dapat dilakukan jika perusahaan sudah membayarkan dividen untuk saham preferen.
3.      Hak preemptif merupakan hak untuk mendapatkan presentasi pemilikan yang sama jika perusahaan mengeluarkan tambahan lembar saham. Hak ini mempunyai dua tujuan yaitu
§  Melindungi hak control dari pemegang saham lama. Misalnya seorang pemegang saham lama mempunyai presentasi pemilikan sebesar 51% dari sejumlah 10.000 lembar saham yang beredar. Pemegang saham mayoritas ini memegang control perusahaan. Karena tidak ada hak premtif, manajer perusahaan yang juga pemilik 40% saham, mengeluarkan saham baru sebanyak 2.500 lembar dan membelinya sendiri. Posisi terakhir menjadi 40,8% (5.100 / (10.000 + 2.500) untuk pemegang saham yang dulunya mayoritas dan 52% [(4.000 + 2.500) / (10.000 + 2.500)] untuk manajer pemilik yang dulunya minoritas sekarang menjadi mayoritas. Jika hal ini dapat terjadi, situasi ini dapat mencemaskan pemegang saham lama karena manajer dapat memegang control sepenuhnya dari perusahaan.
§  Melindungi pemegang saham lama dari nilai yang merosot. Misalnya pemegang saham lama mempunyai 51% pemilikan dari 10.000 lembar saham yang beredar. Harga pasar perlembar misalnya Rp15.000,-. Total nilai pasar perusahaan adalah sebesar Rp150.000.000,- (10.000 x Rp15.000,-). Jika tambahan saham baru sebesar 2.500 lembar dijual dengan harga di bawah harga pasar, misalnya Rp12.000,- perlembar, maka nilai saham lama akan turun. Dengan menjual saham baru, perusahaan dapat tamabahan dana sebesar Rp30.000.000,- (2.500 x Rp12.000,-). Total nilai pasar perusahaan setelah menjual saham baru adalah Rp180.000.000,- (Rp150.000.000,- + Rp30.000.000,-) dengan jumlah saham yang beredar sebesar 12.500 lembar (10.000 + 2.500). setelah tambahan saham baru nilai pasar per lembar saham turun menjadi Rp14.400,- (Rp180.000.000,- / 12.500) dari nilai awalnya sebesar Rp15.000,- sebagai berikut:

Jumlah Saham
Nilai Pasar per lembar
Total Nilai Pasar Perusahaan
Sebelum Tambahan Saham Baru
10.000
Rp15.000,-
Rp150.000.000,-
Tambahan Saham Baru
2.500
Rp12.000,-
Rp 30.000.000,-
Setelah Tambahan Saham Baru
12.500
Rp14.400,-
Rp180.000.000,-
Akibatnya, pemegang saham lama akan mengalami kerugian nilai harga saham sebesar Rp600,- per lembar (Rp15.000,- - Rp14.400,-) dan menguntungkan pembeli saham baru sebsar Rp2.400,- per lembar (Rp14.400,- - Rp12.000,-). Dengan demikian menjual saham baru di bawah harga pasar akan menurunkan nilai saham pemilik lama dan menaikkan harga saham pembeli baru atau akan mengakibatkan transper kekayaan dar pemegang saham lama ke pembeli baru. Hak premtif dimaksudkan untuk mencagah hal ini.
± Jenis-Jenis Saham Biasa
1.      Blue Chip-Stock (saham unggulan) adalah saham dari peusahaan yang dikenal secara nasional dan memiliki sejarah laba, pertumbuhan, dan manajemen yang berkualitas. Contohnya saham IBM dan Du Pont.
2.      Growth Stock adalah saham yang diharapkan memberikan pertumbuhan laba yang lebih tinggi dri rata-rata saham-saham lain dan karenanya mempunyai PER yang tinggi.
3.      Defensive Stock adalah saham yang cenderung lebih stabil dalam masa resesi atau perekonomian yang tidak menentu berkaitan dengan dividen, pendapatn, dan kinerja pasar.
4.      Cylical Stock adalah sekuritas yang cenderung naik nilainya secara cepat saat ekonomi semarak dan jatuh juga secara cepat saat ekonomi lesu.
5.      Seasonal Stock adalah perusahaan yang penjualannya bervariasi karena dampak musiman.
6.      Speculative Stock adalah saham yang kondisinya memiliki tingkat spekulasi yang tinggi, yang kemungkinan tingkat pengembalian hasilnya adalah rendah atau negative. Ini biasanya dipakai untuk membeli saham pada perusahaan pengeboran minyak. 
3.      Saham Treasuri
Saham treasuri (treasury stock) adalah saham milik perusahaan yang sudah pernah dikeluarkan dan beredar yang kemudian dibeli kembali oleh perusahaan untuk tidak dipensiunkan tetapi disimpan sebagi treasuri. Perusahaan emiten membeli kembali saham beredar sebagai saham treasuri dengan alasan-alasan berikut ini:
a.       Akan digunakan dan diberikan kepada menejer-menejer atau karyawan di dalam perusahaan sebagai bonus dan kompensasi dalam bentuk saham.
b.      Meningkatkan volume perdagangan di pasar modal dengan harapan meningkatkan nilai pasarnya.
c.       Menambahkan jumlah lembar saham yang tersedia untuk digunakan menguasai perusahaan lain.
d.      Mengurangi jumlah lembar saham yang beredar untuk menaikkan laba per lembarnya.
e.       Alasan khusus lainnya yaitu dengan mengurangi jumlah saham yang beredar sehingga dapat mengurangi kemungkinan perusahaan lain untuk menguasai jumlah saham secara mayoritas dalam rangka pengambilan alih tidak bersahabat (hostile takeover). 
C.     Nilai Yang Berhubungan Dengan Saham
1.      Nilai Buku dan Nilai-Nilai Lain Yang Berhubungan
Nilai buku merupakan nilai saham menurut pembukuan perusahaan emiten.Untuk menghitung nilai buku suatu saham, beberapa nilai yang berhubungan dengannya perlu diketahui.Nilai-nilai ini adalah nilai nominal (par value), agio saham (additional paid in capital atau in excess of par value), nilai modal yang disetor (paid-in capital) dan laba yang ditahan (retained earnings).
a.       Nilai Nominal
Nilai nominal (par value) dari suatu saham merupakan nilai kewajiban yang ditetapkan untuk tiap-tiap lembar saham.Kepentingan dari nilai nominal adalah untuk kaitannya dengan hukum.Nilai nominal ini merupakan modal perlembar yang secara hukum harus ditahan diperusahaan untuk proteksi kepada kreditor yang tidak dapat diambil oleh pemegang saham (Kieso dan Weygandt, 1996, hal. 576).Jika tidak ada nilai yang ditetapkan, maka yang dianggap sebagai modal secara hukum adalah semua penerimaan bersih (proceed) yang diterima oleh emiten pada waktu mengeluarkan saham bersangkutan.
b.      Agio Saham
Agio saham (additional paid-in capital atau in excess of par value) merupakan selisih yang dibayar oleh pemegang saham kepada perusahaan dengan nilai nominal sahamnya. Misalnya nilai nominal saham biasa per lembar adalah Rp 5.000,- dan saham ini dijual sebesar Rp 8.000,- per lembar, maka agio saham per lembar adalah sebesar Rp 3.000,-. Agio saham ditampilkan di neraca dalam nilai totalnya yaitu agio per lembar dikalikan dengan lembar yang dijual.
c.       Nilai Modal Disetor
Nilai modal disetor (paid in capital) merupakan total yang dibayar oleh pemegang saham kepada perusahaan emiten untuk ditukarkan dengan saham preferen atau dengan saham biasa. Nilai modal disetor merupakan penjumlahan total nilai nominal ditambah dengan agio saham. Jika perusahaan mengeluarkan dua kelas saham yaitu saham preferen dan saham biasa, saham preferen disajikan terlebih dahulu diikuti oleh saham biasa di neraca untuk menunjukan urutan haknya.
d.      Laba Ditahan
Laba ditahan (retained earnings) merupakan laba yang tidak dibagikan kepada saham. Laba yang tidak dibagi ini diinvestasikan kembali ke perusahaan sebagai sumber dana internal. Laba ditahan dalam penyajiannya di neraca menambah total laba yang disetor. Karena laba ditahan ini pemilik pemegang saham yang berupa keuntungan tidak dibagikan, maka nilai ini juga akan menambah ekuitas pemilik saham dineraca.
e.       Nilai Buku
Nilai buku (book value) per lembar saham menunjukan aktiva bersih (net asset) yang dimiliki oleh pemegang saham dengan memiliki satu lembar saham. Karena aktiva bersih adalah sama  dengan total ekuitas pemegang saham, maka nilai buku per lembar saham adalah total ekuitas dibagi dengan jumlah saham yang beredar :
                                               
Jika perusahaan mempunyai dua macam kelas saham yaitu saham preferen dan saham biasa, maka prhitungan nilai buku per lembar untuk masing-masing kelas saham ini lebih rumit dibandingkan jika hanya mempunyai saham biasa saja. Perhitungan nilai buku per lembar saham untuk dua macam kelas saham adalah sebagai berikut ini :
1.      Hitung nilai ekuitas Saham preferen
Nilai ekuitas dihitung dengan mengalikan nilai tebus (call price) ditambah dengan dividen yang di arrears dengan lembar saham preferen yang beredar.Jika nilai tebus tidak digunakan, maka nilai nominal yang digunakan.Di dalam perhitungan ini, agio saham untuk saham pereferen tidak dimasukkan, karena pemegang saham preferen tidak mempunyai hak untuk agio ini dimasukkan sebagai tambahan nilai ekuitas saham biasa.
2.      Hitung nilai ekuitas saham biasa
Nilai ekuitas saham biasa dihitung dengan mengurangi nilai total ekuitas dengan nilai ekuitas saham preferen.
3.      Nilai buku saham biasa dihitung dengan membagi nilai ekuitas saham biasa dengan jumlah lembar saham biasa yang beredar.
Lihat contoh 5.2, 5.4 dan contoh 5.5 untuk ilustrasi perhitungan nilai buku saham biasa jika perusahaan juga mengeluarkan saham preferen.
Contoh 5.1 :
Suatu perusahaan mengotorisasi untuk menerbitkan saham biasa sebanyak 1.000.000 lembar dengan nilai nominal Rp 5.000,-. Pada tanggal 18 Februari tahun ini, perusahaan mengeluarkan sebanyak 800.000 lembar saham biasa dengan harga Rp 8.000,- per lembar. Dari saham biasa ini perusahaan mendapatkan kas sebesar Rp 6.400.000.000,- (800.000 x Rp 8.000,-) yang terdiri dari :
Modal saham biasa                  800.000 x Rp 5.000,-              = Rp 4.000.000.000,-
Agio saham biasa                    800.000 x Rp 3.000,-              = Rp 2.400.000.000,-
Total Kas Diterima                                                                  = Rp 6.400.000.000,-
Pada tanggal 17 November tahun ini, perusahaan membeli balik saham biasa yang beredear sebagia saham treasuri sebanyak 100.000 lembar dengan harga pasar  Rp 15.000,-. Nilai total saham treasuri adalah :
Saham treasuri = 100.000 x Rp 15.000,-
                        = Rp 1.500.000.000,-
Selanjutnya pada tanggal 5 Desember tahun ini, sebanyak 20.000 lembar saham treasuri dijual kembali dengan harga Rp 17.500,- per lembarnya. Dari penjualan saham treasuri ini perusahaan mendapatkan kas sebesar Rp 350.000.000,- (20.000 x Rp 17.500,-) yang terdiri dari :
Modal saham Treasuri             20.000 x Rp 15.000,-              = Rp 300.000.000,-
Agio saham Treasuri               20.000 x Rp 2.500,-                = Rp  50.000.000,-
Total Kas diterima                                                                  = Rp 350.000.000,-
Pada tanggal neraca yaitu 31 Desember tahun ini, posisi saham treasuri perusahaan adalah sebanyak 80.000 lembar (100.000 lembar pada tanggal 17 November dan dijual 20.000 lembar pada tanggal 5 Desember). Nilai dari saham treasuri ini adalah sebesar Rp 1.200.000.000,- ( Rp1.500.000.000,-  - Rp 300.000.000,-). Saham treasuri ini adalah milik perusahaan, bukan milik pemegang saham biasa, sehingga akan mengurangi total nilai ekuitas. Misalnya laba ditahan untuk akhir tahun ini adalah sebesar Rp 550.000.000,- , maka penyajiannya ekuitas yang nampak dineraca adalah sebagai berikut ini :
EKUITAS PEMEGANG SAHAM
Modal Disetor :
Modal Saham
            Saham biasa nominal Rp 5.000,- diotorisasi
            Sebanyak 1.000.000 lembar 800.000
            Dikeluarkan dengan harga Rp 8.000,- dan                             Rp 4.000.000.000,-
            720.000 beredar
Total Modal Saham                                                                             Rp 4.000.000.000,-
Tambahan modal disetor :
Agio Saham biasa                                          
Agio saham Treasuri                           Rp 2.400.000.000,-
Total Tambahan Modal Disetor          Rp       50.000.000,-               
Rp 2.450.000.000,-
Total Modal Disetor                                                                            Rp 6.450.000.000,-
Laba Ditahan                                                                                      Rp    550.000.000,-
Total modal  disetor dan laba ditahan                                                Rp 7.000.000.000,-
Dikurangi : Saham Treasuri (80.000 Ib)                                            (Rp 1.200.000.000,-)
TOTAL EKUITAS                                                                             Rp 5.800.000.000,-
Contoh 5.2 :
Dari contoh 5.1, jumlah saham biasa yang beredar pada tanggal neraca adalah sebanyak :
Tanggal 18      Februari dijual sebanyak                     800.000 lembar
Tanggal 17      November membeli balik sebanyak    100.000 lembar -
                        Jumlah saham biasa beredar                700.000 lembar
Tanggal 5        Desember dijual kembali sebanyak       20.000 lembar +
                        Jumlah saham beredar akhir tahun      720.000 lembar
Nilai total ekuitas pada akhir tahun adalah Rp 5.800.000.000,-. Karena perusahaan hanya mempunyai sebuah kelas saham saja, yaitu saham biasa, maka nilai buku per lembar saham biasa ini dapat dihitung sebesar Rp 8.065,- (5.800.000.000,- dibagi dengan 720.000).
Contoh 5.3 :
sama dengan contoh 5.1, tetapi perusahaan juga mengeluarkan saham preferen. Pada tahun ini, sebanyak 100.000 lembar saham preferen dengan nilai nomonalnya sebesar Rp 10.000,- dan dividen dibayar kumulatif sebesar 7% telah diotorisasi. Sebanyak 80.000 lembar diantaranya telah beredar dengan nilai jualnya sebesar Rp 15.000,- per lembar. Dari penjualan saham preferen ini peerusahaan mendapatkan kas sebesar Rp 1.200.000.000,- (80.000 x Rp 15.000,-) yang terdiri dari :
Modal saham preferen            80.000 x Rp 10.000,-  = Rp 800.000.000,-
Agio saham preferen               80.000 x Rp 5.000,-    = Rp 400.000.000,-
Total Kas Diterima                                                      = Rp 1.200.000.000,-
Penyajiannya ekuitas untuk saham preferen dan saham biasa yang nampak dineraca adalah sebagai berikut ini.
Penyajiannya Ekuitas Saham Preferen dan Saham biasa di Neraca.
EKUITAS PEMEGANG SAHAM
Modal Disetor
Modal saham
7% saham preferen, nominal Rp 10.000, kumulatif 100.000
Diotorisasi dan 80.000 dikeluarkan dan beredar                                Rp 800.000.000,-
Saham biasa, nominal Rp 5.000,- diotorisasi sebanyak
1.000.000 lembar, 800.000                                                                 Rp4.000.000.000,-
Dikeluarkan dan 720.000 beredar                                                       Rp4.800.000.000,-
Total modal saham
Tambahan modal disetor
Agio saham Preferen                                       Rp 400.000.000,-
Agio saham biasa                                            Rp 2.400.000.000,-
Agio saham Treasuri                                       Rp 50.000.000,-
Total tambahan modal disetor                                                                        Rp2.850.000.000,-
Total modal disetor                                                                                         Rp7.650.000.000,-
Laba ditahan                                                                                                   Rp   550.000.000,-
Total modal disetor dan laba ditahan                                                                         Rp8.200.000.000,-
Dikurangi : saham Treasuri (80.000 Ib)                                                          (Rp1.200.000.000)
TOTAL EKUITAS                                                                                         Rp7.000.000.000,-
Contoh 5.4 :
Misalnya lamannya deviden untk saham preferen yang berada di arrears adalah 1 tahun. Nilai ekuitas dari saham preferen adalah sebagai berikut ini :
Nilai nominal saham prefern ( 80.000 ) lembar
            Saham preferen yang beredar dikalikan Rp 10.000;)                          Rp 800.000.000;
Dividen in arrears ( 80.000 x 7% x Rp 10.000; )                                            Rp 56.000.000;
Ekuitas saham preferen                                                                                   Rp 856.000.000;
Nilai buku saham biasa adalah sebesar Rp 8.533; per lembarnya ( Rp 7.000.000.000; - Rp 856.000.000; dibagi dengan 720.000 lembar saham biasa yang beredar).
Contoh 5.5 :
Jika nilai tebus dari saham preferen disebutkan, maka nilai ekuitas saham preferen ini dihitung berdasarkan nilai tebusnya ( call price ) bukannya menggunakan nilai nominalnya. Misalnya nilai tebusnya adalah sebesar Rp 12.500; per lembar, maka nilai ekuitas saham preferen adalah sebesar :
Nilai tebus saham preferen
(80.000 lembar saham preferen yang beredar dikalikan Rp 12.500;)             Rp 1.000.000.000;
Dideviden in arrears
            ( 8.000 x 7% x Rp 10.000; )                                                                Rp 56,000.000;
Equitas saham preferen                                                                                   Rp 1.056000.000;
Maka nilai buku saham biasa adalah sebesar Rp 8.256; per lembarnya ( Rp 7.000.000.000; - Rp 1.056.000.000; dibagi dengan 720.000 lembar saham biasa yang beredar).
2.      Nilai Pasar
Nilai pasar merupakan nilai saham dipasar saham. Nilai Pasar ( market value ) berbeda dengan nilai buku. Jika nilai buku merupakan nilai buku yang dicatat pada saat saham dijual oleh perusahaan, maka nilai pasar adalah harga saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar.Nilai pasar ini ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham bersangkutan di pasar busa.
3.      Nilai Intrinsik
Nilai instrinsik merupakan nilai sebenarnya dari saham. Dua macam analisis yang banyak digunakan untuk menentukan nilai sebenarnya dari saham adalah analisis sekuritas fundamental ( fundamental security analysis ) atau analisis perusahaan ( company analysis ) dan analisis teknis ( technical analysis ). Analisis fundamental menggunakan data fundamental, yaitu data yang berasal dari keuangan perusahaan.Misal : laba, deviden yang dibayar, penjualan dll ) sedangkan analisis teknis menggunakan data pasar dari saham. Misal : harga dan volume transaksi saham untuk menentukan nilai dari saham.
± Pendekatan Nilai Sekarang
Pendekatan nilai sekarang disebut juga metode kapitalisasi laba (capitalization of income method) karena melibatkan proses kapitalisasi nilai- nilai masa depan yang di diskontokan menjadi nilai sekarang, jika investor percaya bahwa nilai dari perusahaan tergantung dari prospek perusahaan tersebut dimasa mendatang dan prospek ini merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan aliran kas dimasa depan, maka nilai perusahaan tersebut dapat ditentukan dengan mendiskontoka nilai-nilai arus kas / cash flow dimasa depan menjadi nilai sekarang sebagai berikut :
Notasi :
Po*      : nilai sekarang dari perusahaan (Value Of The Firm)
t           : periode waktu ke t dari t=1 sampai dengan
k          : suku bunga diskonto (discount rate) atau tingkat pengembalian yang diinginkan (required rate of return)
Model diskonto dividen merupakan model untuk menghitung nilai intrinsic saham dengan mendiskontokan arus dividen masa depan ke nilai sekarang. Model diskonto dividen (dividend discount model) untuk menghitung nilai intrinsic saham adalah sebagai berikut:
Notasi :
        : dividen yang dibayarkan untuk periode ke-t
Rumus diatas dapat juga di tuliskan sebagai berikut :
Contoh :
Misalnya suatu perusahaan membayar deviden selama 5 periode sebagai berikut :
Periode ke-t
1
2
3
4
5
Rp 1.000,-
Rp 1.500,-
Rp 0
Rp 750,-
Rp 2.100,-
Di asumsikan bahwa tingkat bunga diskonto adalah konstan sebesar 20% tiap periodenya, maka nilai intrinsic saham ini per lembarnya adalah sebesar:
± Pendekatan PER
Alternative selain menggunakan arus kas atau arus deviden dalam menghitung nilai fundamental atau nilai intrinsic saham adalah meggunakan nilai laba perusahaan ( earnings ) salah satu pendekatan yang popular menggunakan nilai earnings untuk mengestimasi nilai instrinsik adalah pendekatan PER ( price earnings ratio ) atau pendekatan earnings multiplier. Ratio ini menunjukan beberapa besar investor menilai harga dari saham terhadap kelipatan dari earnings.Misalnya nilai PER adalah 5, maka ini menunjukan bahwa harga saham merupakan kelipatan dari 5 kali earnings perusahaan. Misalnya earnings yang digunakan adalah earnings tahunan dan semua earnings dibagikan dalam bentuk deviden, maka nilai PER sebesar 5 juga menunjukkan lama investasi pembelian saham akan kembali selama 5 tahun.
Adapun Rumus PER adalah :
Keterangan :
PER : Price Earning Ratio
MPS : Market Price Pershare
EPS : Earning Pershare
Contoh :
Harga pasar dari suatu saham adalah sebesar Rp 20.000,-. Laba bersih yang diperoleh perusahaan diperkirakan konstan dari tahun ke tahun sebesar Rp 5.000 per lembarnya pertahun. Besarnya PER adalah :



BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Saham adalah tanda bukti penyertaan kepemilikan modal/dana pada suatu perusahaan. Beberapa nilai yang berhubungan dengan saham antara lain Nilai buku (book value), Nilai pasar (market value) dan nilai instrinsik (instrinsic value).Nilai pasar dan nilai instrinsik dapat digunakan untuk mengetahui saham-saham mana yang murah, tepat nilainya atau yang mahal.Nilai instrinsik merupakan nilai sebenarnya dari perusahaan. Nilai pasar yang lebih kecil dari nilai instrinsiknya menunjukkan bahwa saham tersebut dijual dengan harga murah (undervalued), karena investor membayar saham tersebut lebih kecil dari yang seharusnya dia bayar. Sebaliknya nilai pasar yang lebih besar dari nilai instrinsiknya menunjukan bahwa saham tersebut dijual dengan harga yang mahal (overvalued).



DAFTAR PUSTAKA
Hartono, Jogiyanto. 2013. TEORI PORTOFOLIO dan ANALISIS INVESTASI EDISI KETUJUH. BPFE: Yogyakarta.


3 komentar:

  1. Terimakasih banyak pengetahuannya

    BalasHapus
  2. Penarikan paling Tercepat di DetikTrade
    Kamu bisa Trading dengan minimal Deposit Rp. 50.000 mengunakan bank lokal
    - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
    Kelebihan bertransaksi di DetikTrade
    1. DetikTrade memberikan Bonus Deposit awal 10%** T&C Applied
    2. Minimal Deposit Rp. 50.000,- menggunakan Bank lokal
    3. Teregulasi di FCA UK
    4. Perusahaan berdiri sejak 2017 telah mengalami perubahan platform lengkap dengan fitur2 analis dan teknikal trading
    5. Deposit dapat dilakukan menggunakan BANK LOKAL BCA, BNI, BRI dan Mandiri
    6. Anda juga dapat uang tambahan dari Bonus Referral 1% dari hasil profit tanpa turnover
    - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
    Segera bergabung dan rasakan pengalaman trading yang light, kunjungi website kami www.detiktrade.com
    Jika membutuhkan bantuan hubungi kami melalui :
    WA : 087752543745

    BalasHapus