BAB I
ANALISIS SITUASI BISNIS
Angkringan dalam bahasa Indonesia mempunyai arti
tongkrongan, tempat ngumpul atau tempat ngobrol. Angkringan merupakan suatu
konsep berjualan makanan dan minuman yang asyik untuk mengobrol. Hanya ada
gerobak yang di terangi oleh lampu minyak, angkringan menjadi tempat yang
favorit untuk sekedar makan dan bertukar pikiran. Angkringan kini telah menjadi
tempat makan yang paling banyak di pilih orang, karena dengan harganya yang
murah meriah yang hampir bisa di jangkau oleh semua kalangan masyarakat.
Suasana dan tempat yang pas untuk sebagian orang menghabiskan malam.
Angkringan Makadhiba adalah suatu usaha kuliner yang kami
buka untuk semua kalangan mayarakat yaitu sebuah warung multi-user yang tidak
memperlihatkan strata sosial, dari yang berpehangsilan kecil maupun besar, baik
pelajar, petani, mahasiswa, tukang becak, anak-anak perantauan, mahasiswa,
budayawan dan seniman, karyawan hingga eksekutif. Dalam usaha ini kami
menekankan pada kualitas makanan dan kenyamanan pembeli, sehingga pembeli
merasakan fell free. Dengan model bisnis strategi pemasaran dan
pelayanan yang baik dengan tim menajemen yang kompetitif dan suka
bereksploarasi, sehingga usaha ini mempunyai peluang yang bagus kedepannya.
1
Analisis situasi
Warung
angkringan Makadhiba akan di buka pada tahun ini dengan menu-menu baru yang
akan di tawarkan kepada pelanggan. Dengan konsep yang berbeda dengan warung
pangan lainnya dan lokasi yang strategis sehingga akan menarik banyak
palanggan.
1.1 Ringkasan pasar
Warung
angkringan ini memiliki tim kompetitif dan suka bereksplorasi yang mengutamakan
produk yang akan di tawarkan kepada pelanggan dan kenyaman pelanggan. Menu
makanan di angkringan ini adalah aneka gorengan mulai dari pisang goreng, tahu
goreng, tape goreng, kroket, tempe goreng, sate usus atau sate tusuk, sate
telur puyuh bacem, sate keong, sate kulit, ceker ayam, kerupuk, bacem tahu
tempe, bacem kepala dan ekor. Dan kami juga menambahkan makan khas dari suatu
angkringan yaitu sego luwak, sego djinggo, sambel teri atau oseng tempe.
Sementara minumnya kami menawarkan aneka teh panas, wedang jahe, kopi jahe,
susu jahe, wedang kopi, kopi susu, wedang jeruk, kopi padang.
1.2 Demografi pasar
Profil
untuk pelanggan umum Angkringan Makadhiba terdiri dari faktor-faktor geografik,
demografik, dan faktor perilaku sebagai berikut:
a)
Geografik
Salah satu kunci kesuksesan jika ingin
membangun usaha adalah pemilihan lokasi, karena lokasi ini bisa mempengaruhi
dari minat pembeli di sekitarnya. Kami memilih lokasi di depan RSU Soewondo,
karena wilayah tersebut lokasi strategis yang lebih dekat dengan lingkungan
masyarakat yaitu: tempat mangkal ojek dan tukang becak, daerah kost – kostan,
ruko – ruko, dan dekat dengan mini market. Dan juga, tempat tersebut
mempuyai suasana yang enak untuk ngobrol dan unutk ngumpul-ngumpul.
b)
Demografik
Terdapat pelanggan yang sama antara konsumen laki-laki dan perempuan
Target usia pelanggan angkringan ini berkisar 10 – 25 tahun keatas.
Makanan siap saji yang cocok untuk semua usia yang pada dasarnya memiliki sifat
konsumtif.
Pelanggan
ditujukan kepada semua kalangan baik pelajar, petani, mahasiswa, tukang becak,
anak2 perantauan, mahasiswa, budayawan dan seniman, karyawan hingga eksekutif.
Pelanggan yang akan sering datang, ditaksirkan adalah mahasiswa.
c) Faktor perilaku
Pelanggan akan menikamti suasana yang beda, suasana yang nyaman untuk
menghilangkan rasa penat mereka setelah seharian beraktivitas dengan menikamati
makan dan minuman yang kami tawarkan.
Para
pelanggan tidak akan merasa kecewa dengan uang yang mereka keluarkan, karena
sebanding dengan yangmereka dapatkan atas pelayanan kami.
Dengan
pelayanan yang terbaik, pelanggan akan merasa puas dan diharapkan membawa calon
pelanggan lainnya dengan memberikan informasi pada orang lain.
1.3 Kebutuhan pasar
Dengan melihat sifat manusia
yang cenderung bersifat konsumtif, dan lebih praktis dengan makanan cepat saji
maka usaha ini peluangnya sangat besar.
1.4 Tren pasar
Kami melihat
persaingan pasar yang terjadi pada saat ini khususnya daerah Pati ini, kami
melakukan eksplorasi untuk memberikan hal yang baru bagi pelanggan dengan
konsep yang berbeda dengan warung lainnya yaitu bukan warung namun angkringan
dan harga yang di patok juga terjangkau untuk semua kalangan. Untuk membuat
para pelanggan merasa puas kami juga memberikan pelayanan yang ramah dan tempat
yang nyaman. Kami tidak memberikan sekat antara penjual dan pembeli, mereka
bebas memilih sendiri makanan apa yang mereka sukai dengan langsung
mengambilnya karena kami menerapkan makanan secara prasmanan.
BAB II
ANALISIS SWOT
Pengertian SWOT
SWOT adalah akronim untuk kekuatan (Strenghts),
kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats)
dari lingkungan eksternal perusahaan. Menurut Jogiyanto (2005:46), SWOT
digunakan untuk menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan dari
sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan dan kesempatan-kesempatan eksternal
dan tantangan-tantangan yang dihadapi
Menurut David (Fred R. David, 2008,8), Semua organisasi memiliki kekuatan dan kelemahan dalam area fungsional bisnis. Tidak ada perusahaan yang sama kuatnya atau lemahnya dalam semua area bisnis.
Kekuatan/kelemahan internal, digabungkan dengan
peluang/ancaman dari eksternal dan pernyataan misi yang jelas, menjadi dasar
untuk penetapan tujuan dan strategi.Tujuan dan strategi ditetapkan dengan
maksud memanfaatkan kekuatan internal dan mengatasi kelemahan.
Berikut ini merupakan penjelasan dari SWOT (David,Fred R.,2005:47) yaitu :
Berikut ini merupakan penjelasan dari SWOT (David,Fred R.,2005:47) yaitu :
1. Kekuatan (Strenghts)
Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan, atau
keungulan-keungulan lain yang berhubungan dengan para pesaing perusahaan dan
kebutuhan pasar yang dapat dilayani oleh perusahaan yang diharapkan dapat
dilayani. Kekuatan adalah kompetisi khusus yang memberikan keunggulan
kompetitif bagi perusahaan di pasar
2. Kelemahan (Weakness)
Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam
sumber daya, keterampilan, dan kapabilitas yang secara efektif menghambat
kinerja perusahaan. Keterbatasan tersebut daoat berupa fasilitas, sumber daya
keuangan,kemampuan manajemen dan keterampilan pemasaran dapat meruoakan sumber
dari kelemahan perusahaan.
3. Peluang (Opportunities)
Peluang adalah situasi penting yang mengguntungkan dalam
lingkungan perusahaan. Kecendrungan – kecendrungan penting merupakan salah satu
sumber peluang, seperti perubahaan teknologi dan meningkatnya hubungan antara
perusahaan dengan pembeli atau pemasokk merupakan gambaran peluang bagi
perusahaan.
4. Ancaman (Threats)
Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungan
dalam lingkungan perusahaan. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi
sekarang atau yang diinginkan perusahaan. Adanya peraturan-peraturan pemerintah
yang baru atau yang direvisi dapat merupakan ancaman bagi kesuksesan
perusahaan.
Analisis SWOT berikut menagkap kekuatan dan kelemahan
utama usaha dan menggambarkan peluang serta ancaman yang dihadapi angkringan.
a)
Strength (kekuatan)
Penyajiannya yang sangat praktis,
membuat makanan cepat saji banyak diminati konsumen. Tentu kondisi ini akan
memberikan keuntungan cukup besar, karena potensi pasarnya juga akan semakin
besar.
Suasana yang santai penuh
kekeluargaan dan keakraban baik dari pedagangnya maupun dari para pembelinya.
Adanya
kenyamanan dan keleluasaan yang ditawarkan Angkringan Makadhiba yang menjadi
daya tarik tersendiri yang membedakan angkringan dengan warung makan lain yang
telah ada.
Pemahaman
yang cukup baik tentang produk yang di butuhkan masyarakat.
Rancangan pelayanan yang
kreatif karena adanya eksplorasi.
Penggunaan
model bisnis yang mengutamakan kualitas menu yang ditawarkan, pelayanan, lokasi
yang tepat dan kemampuan dalam mengorganisasi usaha yang baik.
b)
Weeknes (kelemahan)
Kenaikan
harga bahan baku, dan tingginya persaingan pasar. Namun mengatasi kendala
tersebut, kami menjalin hubungan kerja dengan supplier bahan baku, dan berusaha
menciptakan inovasi baru dalam membuat menu makanan tersebut.
Mengandalkan
modal luar (bantuan modal) untuk pendirian dan pengembangan bisnis.
c)
Opportunity (peluang)
Adanya dukungan dari
masyarakat atau pihak terkait untuk mendirikan usaha tersebut.
Sifat
manusia yang cenderung konsumtif.
d)
Threat (ancaman)
Adanya
isu buruk dari para pesaing.
Iklim
yang tak menentu
Persaingan
Angkringan merupakan model perdagangan makanan dan
minuman dengan menggunakan gerobak dorong berbeda dengan warung lainnya.
Angkringan ini disertai tempat duduk dan tikar untuk pelanggan yang memilih
untuk lesehan. Usaha ini menekankan pada produk yang di jual dan pelayanan yang
di berikan kepada pelanggan.
Tawaran
produk
Angkringan Makadhiba akan menawarkan beberapa produk
sebagai berikut:
Makanan
dan minuman dengan harga terjangkau namun kualitas dapat dibandingkan dengan
makanan dan minuman yang di jual dengan harga mahal. Karena kami menjual produk
yang dapat terjangkau oleh semua golongan, khusunya perawat dan anak muda yang
sangat identik dengan angkringan ini.
Kunci
menuju keberhasilan
Agar konsumen tidak berpaling ke produk orang lain, maka
sebisa mungkin kami jaga kualitas cita rasa makanan yang akan ditawarkan kepada
konsumen. Karena dalam menjalankan bisnis makanan, cita rasa produk makanan
yang lezat menjadi kunci utama sebuah bisnis untuk mencapai kesuksesan.
Isu-isu
penting
Sebagai bisnis yang baru memulai, isu-isu penting sangat
perlu untuk dikelola:
Memantapkan
usaha dengan meminimalisir kekurangan pada usaha ini.
Memantau kepuasan
pelanggan.
BAB III
STRATEGI PEMASARAN
1.
Definisi
Strategi Pemasaran
Strategi
pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan serta aturan yang
memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran dari waktu ke waktu pada
masing-masing tingkatan serta lokasinya. Strategi pemasaran modern secara umum
terdiri dari tiga tahap yaitu: segmentasi pasar (segmenting), penetapan
pasar sasaran (targeting), dan penetapan posisi pasar (positioning)(Kotler&Keller,
2009).
2.
Mengidentifikasi
Segmen Pasar dan Memilih Pasar Sasaran (STP)
Suatu
perusahan dalam menawarkan produk maupun
jasanya tidak dapat melayani semua
kebutuhan konsumennya yang terdiri dari berbagai segmen pasar yang sangat
beragam. Masing-masing konsumen memiliki kebutuhan yang berbeda dan sangat
bervariasi keinginannya. Suatu perusahaan
perlu mengidentifikasikan segmen pasarnya sehingga mereka dapat memenuhi
kebutuhan konsumennya dengan lebih efektif (Kotler, 2003).
2.1
Segmenting
Segmentasi pasar merupakan kegiatan
membagi suatu pasar menjadi kelompok-kelompok pembeli yang berbeda yang mungkin
memerlukan produk atau ramuan pemasaran tersendiri (Kasali, 2001). Segmentasi
pasar menurut Kotler (2002:59) merupakan suatu usaha untuk meningkatkan
ketepatan pemasaran perusahaan. Dasar segmentasi pasar konsumen adalah
segmentasi geografis, demografis, psikografis dan prilaku. Segmentasi dapat
menjadi faktor kunci untuk memenangkan persaingan dengan melihat pasar dari
sudut yang unik dengan cara yang berbeda dari pesaing.
Usaha sejenis di Pati ini mungkin sudah banyak, namun
kami lebih memayoritaskan kualitas produk yang kami tawarkan kepada pelanggan
dan pelayanan yang memuaskan. Apabila usaha ini maju dan berkembang maka kami
akan membuka cabang di daerah sekitarnya. Angkringan ini menaruh segmen pasar
pada setiap kalangan dari usia muda hingga dewasa yang kini lebih sering
dijadikan lokasi berkumpul. Terutama pada area pati untuk kalangan anak kos dan
sejenisnya.
2.2
Targeting
Targeting merupakan proses mengevaluasi
dan memilih satu atau beberapa segmen pasar yang dinilai paling menarik untuk
dilayani dengan program pemasaran spesifik pemasaran. Kriteria evaluasi yang
digunakan meliputi ukuran dan potensi perubahan segmen, karakteristik
struktural segmen dan kesesuaian antara produk dan pasar (Tjiptono, 2008).
Strategi
pemasaran bisa dilakukan dengan sangat gampang. Awal jualan kami memberikan
pelayanan yang baik. Pelayanan yang baik tersebut harus dilakukan terus menerus
agar banyak pelanggan yang makan di angkringan kita. Disamping itu, kami juga
memilih lokasi strategis di dekat kost-kostan, di dekat kontrakan, di tempat
yang banyak orang nongkrong dan mempunyai suasana yang bagus dan indah agar
pelanggan betah betah berada di angkringan kita.
Angkringan Makadhiba ini akan memposisikan diri sebagai
usaha kuliner yang selalu menjaga kualitas produk dan kepuasan pelanggan.
Dengan tim yang berpengalaman akan menjadikan usaha ini maju dan berkembang.
Misi kami dalam usaha angkringan ini adalah memberikan produk dan pelayanan
yang memuaskan untuk pelanggan. “Kepuasan anda kebahagian kami”.
2.2 Positioning
Definisi positioning menurut
Kotler dan Keller (2009), adalah merupakan suatu aktivitas perusahaan dalam
memberikan suatu citra yang ditaruh di dalam benak pikiran pasar sasaran atau
target konsumen. Dari definisi ini dijelaskan bahwa positioning memiliki
tujuan untuk melokasikan suatu brand di dalam pikiran konsumen agar
dapat memberikan nilai tambah (manfaat) yang lebih kepada perusahaan.
Pertama, pelayanan yang baik tersebut harus dilakukan
terus menerus agar banyak pelanggan yang makan di angkringan kita. Kedua,
menjaga kualitas kuliner yang di tawarkan. Ketiga, kami juga memilih lokasi
strategis di dekat kost-kostan, di dekat kontrakan, di tempat yang banyak orang
nongkrong dan mempunyai suasana yang bagus dan indah agar pelanggan betah betah
berada di angkringan kita. Keempat, melakukan promosi dengan banner, spanduk,
dan brosur.
BAB IV
MARKETING MIX
Analisa Marketing Mix
Pengertian marketing mix adalah
kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan lain dari sistem
pemasaran perusahaan, yakni : produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan
sistem distribusi. Keempat variabel tersebut dapat dikombinasikan dan
saling berkaitan satu sama lain sehingga keputusan di satu bagian akan
mempengaruhi tindakan dibagian lain, sebagaimana halnya konsep sistem.
1.
Produk (product)
Menurut Kotler dan Armstrong (2001:346), produk
adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian,
dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau
kebutuhan.
Produk adalah segala sesuatu yang meliputi obyek
fisik, jasa, tempat, organisasi, gagasan, ataupun pribadi yang dapat ditawarkan
produsen untuk diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai
pemenuhan kebutuhan dan keinginannya.
2. Distribusi (place)
Pendistribusian adalah kegiatan pemasaran yang
berusaha memperlancar serta mempermudah penyampain produk dan jasa dari
produsen kepada konsumen sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperluka.
Menurut Lamb (2001:56), tempat merupakan distribusi
secara fisik, yang mencakup semua aktivitas bisnis yang berkaitan dengan
penyimpanan dan pengangkutan sejumlah bahan baku atau produk jadi. Tempat
sering dikaitkan dengan strategi distribusi suatu produk. Strategi distribusi
berkaitan dengan upaya membuat produk tersedia kapan dan dimana konsumen
membutuhkannya. Jadi pendistribusian diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang
berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen
kepada konsumen. Tujuan dari distribusi adalah untuk memastikan bahwa
produk tiba dalam kondisi layak pakai pada tempat yang ditunjuk pada saat
diperlukan.
3. Harga (price)
Harga adalah apa yang harus diberikan oleh pembeli
untuk mendapatkan suatu produk (Lamb,dkk, 2001:56). Harga adalah nilai
pertukaran atas manfaat produk bagi konsumen maupun bagi produsen yang umumnya
dinyatakan dalam satuan moneter (rupiah, dollar, yen, ruppe, dan sebagainya).
4. Promosi
(promotion)
Menurut Kotler dan Amstrong (2001:74), promosi
merupakan aktivitas mengkomunikasikan keunggulan produk serta membujuk
pelanggan sasaran untuk membelinya. Peran promosi dalam bauran pemasaran adalah
menghasilkan pertukaran yang saling memuaskan dengan pasar yang dituju melalui
penyampaian informasi mendidik, membujuk, atau mengingatkan mereka akan manfaat
suatu organisasi atau suatu produk.
Bauran pemasaran Angkringan Makadhiba ini tediri dari
pendekatan-pendekatan terhadap produk (product), penetapan harga (price),
tempat (place), promosi (promotion) yang dikenal dengan “marketing mix” .
Angkringan juga menambahkan bauran pemasaran menjadi 3P yaitu, orang (people),
proses (proces), (physical evidence).
a) Produk (product)
Produk
yang ditawarkan oleh Angkringan Makadhiba ini adalah produk yang terjagkau
untuk semua golongan yaitu dengan menu makanan adalah aneka gorengan mulai dari
pisang goreng, tahu goreng, tape goreng, kroket, tempe goreng, sate usus atau
sate tusuk, sate telur puyuh bacem, sate keong, sate kulit, ceker ayam,
kerupuk, bacem tahu tempe, bacem kepala dan ekor. Dan kami juga menambahkan
makan khas dari suatu angkringan yaitu sego luwak, sego djinggo, sambel teri
atau oseng tempe. Sementara minumnya kami menawarkan aneka teh panas, wedang
jahe, kopi jahe, susu jahe, wedang kopi, kopi susu, wedang jeruk, kopi padang.
b) Penetapan harga (price)
Penetapan
harga merupakan salah satu strategi dalam penarikan pelanggan dalam usaha kami
ini. Kami mematok harga yang terjangkau untuk semua kalangan.
No.
|
Menu
|
Kisaran harga jual
|
1.
|
Segoi luwak
|
Rp.2.500
|
2.
|
Sego djinggo
|
Rp.2.500
|
3.
|
Nasi Kucing Isi Teri
|
Rp.2.500
|
4.
|
Bacem tahu
|
Rp.1.000
|
5.
|
Bacem tempe
|
Rp.1.000
|
6.
|
Gorengan Tahu isi
|
Rp.700 - Rp.1.000
|
7.
|
Pisang goreng
|
Rp.700 - Rp.1.000
|
8.
|
Tahu goreng
|
Rp.700 - Rp.1.000
|
9.
|
Tape goreng
|
Rp.700 - Rp.1.000
|
10.
|
Sate Kikil
|
Rp.2.000 - Rp.2.500
|
11.
|
Sate Kulit
|
Rp.2.000 - Rp.2.500
|
12.
|
Sate usus
|
Rp.2.000 - Rp.2.500
|
13.
|
sate keong
|
Rp.2.000 - Rp.2.500
|
14.
|
ceker ayam
|
Rp.2.000 - Rp.2.500
|
15.
|
Kopi
|
Rp.2.000
|
16.
|
Wedang jahe
|
Rp.3.000
|
17.
|
Teh hangat
|
Rp.2.000
|
18.
|
Kopi susu
|
Rp.3.000
|
c)
Tempat (place)
Tempat
merupakan salah satu kunci sukses, jadi pemilihan tempat harus di pikirkan
matang-matang karena tempat ini juga merupakan sarana promosi. Kami memilih
tempat yang sangat produktif yaitu sekitar RSU, kost-kostan dan lingkungan
pelajar.kami memantapkan lokasi di dekat halte pinggir jalan raya dr. Susanto
(Sekitar RSU Soewondo Pati)
d)
Promosi (promotion)
Promosi
penting dalam usaha ini untuk mendatangkan banyak pelanggan. Kami melakukan
penyebaran pamflet, banner, brosur dan membuat spanduk untuk mempromosikan
usaha ini.
e)
Orang (people)
Kami
memberikan suasana yang santai penuh kekeluargaan dan keakraban baik dari
pedagangnya maupun dari para pembelinya. Memberikan kenyamanan dan keleluasaan
yang akan menjadi daya tarik tersendiri yang membedakan angkringan Makadhiba
ini dengan warung makan lain yang telah ada.
f) Proses
(proces)
Memberikan
pelayanan yang baik dengan tanggap pada setiap permintaan pelanggan dan
memperhatikan apa yang mereka butuhkan.
g) (physical
evidence)
Menyangkut
physical evidence terhadap usaha jasa meliputi kualitas makanan yang terjaga,
pelayanan yang baik.
BAB V
KEUANGAN
5.1 Rincian Anggaran
1.
Modal awal
Modal
Pribadi Rp. 6.500.000,00.
2.
Pengeluaran dan pembelian
Dalam
usaha ini kami melakukan pengeluaran sebesar Rp. 6.500.000,00, dengan rincian
sebagai berikut:
No.
|
Kelompok dan jenis barang
|
Item
|
Harga per item
|
jumlah
|
1.
|
Gerobak
|
-
|
-
|
-
|
|
Gerobak
|
1
|
Rp. 3.000.000,00
|
Rp. 3.000.000,00
|
|
Lampu neon
|
1
|
Rp. 25.000,00
|
Rp. 25.000,00
|
|
Gembok dan kunci
|
1
|
Rp. 10.000,00
|
Rp. 10.000,00
|
2.
|
Peralatan
|
-
|
-
|
-
|
|
Piring milamin
|
24
|
Rp. 2.000,00
|
Rp. 48.000,00
|
|
Gelas Beling
|
24
|
Rp 3.000,00
|
Rp. 72.000,00
|
|
Sendok
|
24
|
Rp. 1.500,00
|
Rp. 36.000,00
|
|
Keranjang Etalase
|
5
|
Rp. 5.000,00
|
Rp. 25.000,00
|
|
Tempat sambal
|
2
|
Rp. 10.000,00
|
Rp. 20.000,00
|
|
Tempat tissue
|
7
|
Rp. 5.000,00
|
Rp. 35.000,00
|
|
Tissue
|
7
|
Rp. 3.000,00
|
Rp. 21.000,00
|
|
Ember
|
2
|
Rp. 20.000,00
|
Rp. 40.000,00
|
|
Kain lap
|
3
|
Rp. 5.000,00
|
Rp. 15.000,00
|
|
Kakulator
|
1
|
Rp. 20.000,00
|
Rp. 20.000,00
|
|
Asbak
|
7
|
Rp. 5.000,00
|
Rp. 35.000,00
|
|
Termos
|
1
|
Rp. 70.000,00
|
Rp. 70.000,00
|
|
Keranjang sampah
|
2
|
Rp. 10.000,00
|
Rp. 20.000,00
|
|
Nota harian
|
1
|
Rp. 5.000,00
|
Rp. 5.000,00
|
|
Daftar menu
|
7
|
Rp. 1.500,00
|
Rp. 10.500,00
|
|
Toples(gula dan kopi)
|
2
|
Rp. 10.000,00
|
Rp. 20.000,00
|
|
Ceret
|
2
|
Rp. 15.000,00
|
Rp. 30.000,00
|
|
Pemeras jeruk
|
1
|
Rp. 15.000,00
|
Rp. 15.000,00
|
|
Meja kecil
|
7
|
Rp. 50.000,00
|
Rp. 350.000,00
|
|
Tikar yang lebar
|
5
|
Rp. 100.000,00
|
Rp. 500.000,00
|
|
Kompor gas + elpiji
|
1
|
Rp. 1.100.000,00
|
Rp. 1.100.000,00
|
|
Alat-alat penggorengan
|
1
|
Rp. 250.000,00
|
Rp. 250.000,00
|
3
|
Promosi
|
-
|
-
|
-
|
|
Spanduk
|
1
|
Rp. 50.000,00
|
Rp. 50.000,00
|
|
Brosur
|
500
|
Rp. 200,00
|
Rp. 100.000,00
|
|
Pamflet
|
50
|
Rp.
500,00
|
Rp. 25.000,00
|
4
|
Lain-lain
|
-
|
Rp. 102.500,00
|
Rp. 552.500,00
|
Total pengeluaran
|
Rp. 6.500.000,00
|
Dampak
Lingkungan
Suasana yang santai penuh kekeluargaan dan keakraban baik
dari pedagangnya maupun dari para pembelinya. Adanya kenyamanan dan keleluasaan
yang ditawarkan Angkringan Makadhiba yang menjadi daya tarik tersendiri yang membedakan
angkringan dengan warung makan lain yang telah ada. Tanpa melihat strata sosial
yang ada para pelanggan berbaur menjadi satu.
Dampak
Sosial
Angkringan telah menjadi tempat konsumsi bagi semua
lapisan sosial dalam masyarakat. Entah lapisan bawah, menengah atau yang
disebut sebagai lapisan sosial atas. Angkringan sendiri menjadi istimewa karena
interaksi sosial yang terjadi di dalamnya. Warung yang bisa menjadi contoh
sebuah sistem paling sederhana yang sebenarnya pantas menjadi model untuk hubungan
sosial, meskipun tidak bisa mencakup semua aspek. Egaliter atau sederajat
adalah ciri khas utama warga angkringan. Tidak peduli siapa yang datang ke
angkringan. Apabila ia sudah datang ke angkringan, ia harus siap berbaur tanpa
memakai jabatan doktor, insinyur, pengacara, haji, atau yang lainnya. Inilah
yang membuat warga angkringan menjadi akrab. Belajar mendengar orang lain
sekaligus belajar menyampaikan pendapat pun menjadi aktivitas biasa yang tak
membosankan, ditemani gorengan dan sesekali sruputan wedang jahe.
DAFTAR PUSTAKA
Kotler, P., dan Keller, K.L., 2008, Manajemen
Pemasaran Edisi 12, Cetakan III, Alih Bahasa oleh Benyamin Molan, 5-24;
177-183.
Kasali,
R. 2001. Membidik Pasar Indonesia, Segmenting, Targeting, dan Positioning.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Tjiptono,
Fandy. 2008. Strategi Bisnis III.
Yogyakarta: Andi Publisher
http://www.kajianpustaka.com/2013/03/strenghts-weakness-opportunities.html
;
diunduh pada tanggal 8 November 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar