Sejarah
perusahaan ini dimulai dari tahun 1891 oleh Gerrard Philips. Philips mulai
mencoba untuk memproduksi produk elektronik lainnya mulai dari mesin cukur
listrik dan lain sebagainya. Philips Indonesia yang
membantu pemasokan produk monitor LED Philips, monitor LCD, headset, video mp3
player, microphone, tape, dan beberapa bentuk lainnya untuk para konsumen yang
ada di negara Indonesia. Serta telah menjadi market leader dalam pemasaran produk lampunya.
Gerard
Kleisterlee mengatakan bahwa menjiwai pekerjaan adalah faktor penting
dalam meraih kesuksesan. Di samping itu, fokus dan kepala dingin juga
diperlukan agar lebih bijak dalam hidup. menceritakan strategi marketing yang
dia jalankan hingga membuat Phillips menjadi salah satu produsen elektronik
konsumen terbesar di dunia.
Dari segi positioning,
Sense and Simplicity yang dipilih oleh Gerard menempatkan Phillips
menjadi sebuah produk yang tercipta bagi pelanggan yang berselera tinggi dan
enak dipandang mata namun sederhana dan mudah untuk digunakan sehingga
mempunyai nilai jual yang tinggi di mata pelanggannya. Dalam menghadapi pasar,
Phillips melakukan differensiasi agar produknya mempunyai keunikan
tersendiri bila dibandingkan dengan pesaing-pesaingnya. Phillips menciptakan
produk yang jauh lebih awet daripada produk-produk lain. Jika produk lain daya
hidupnya hanya mampu 300 jam, maka Phillips mampu bertahan hidup hingga 1000
jam.
Product strategy yang dilakukan oleh Phillips adalah dengan
menciptakan produk bola lampu yang berkualitas tinggi daripada produk-produk
lain. Juga menciptakan beberapa inovasi produk diantaranya pembuat kopi Senseo
yang pertama di Belanda, MRI dan juga CT Scan. Dalam mempertahankan produknya,
Phillips melakukan price strategy
berupa penetapan harga yang sesuai dengan apa yang akan didapatkan oleh
pelanggan. Meskipun harga sedikit lebih mahal, tapi Phillips memberikan
kualitas yang sangat jauh lebih baik daripada produk pesaingnya.
BAB II
Tentang Produk
Sejarah perusahaan ini dimulai dari tahun 1891 oleh Gerrard Philips.
Philips mulai mencoba untuk memproduksi produk elektronik lainnya mulai dari
mesin cukur listrik dan lain sebagainya. Mesin cukur phiilips ini menjadi salah
satu produk yang banyak diminati oleh orang-orang diseluruh dunia. Bahkan
produk yang satu ini mampu menjadi salah satu produk unggulan yang pada masa
itu.
Sebagai salah satu perusahaan elektronik terbesar di dunia, merk Philips
telah banyak dipercaya guna memenuhi kebutuhan elektronik masyarakat. Sayap
merk ini juga telah berkembang hingga ke Indonesia, terbukti dengan dibentuknya
Philips Indonesia yang membantu pemasokan produk monitor LED Philips, monitor
LCD, headset, video mp3 player, microphone, tape, dan beberapa bentuk lainnya
untuk para konsumen yang ada di negara ini. Seperti LED Philips misalnya,
produk unggulan Philips ini cocok digunakan untuk digabungkan dengan PC Anda.
Kualitas gambar yang dihasilkan layar monitor ini sangat jernih.
Dan kini Philips telah menciptakan ribuan produk yang menarik dan tentunya
produk tersebut dibuat dengan tujuan membantu aktivitas yang anda lakukan agar
menjadi semakin mudah seperti mesin cuci dan mesin penghisap debu. Selain itu,
ada pula produk hair stylish seperti hairdryer, mesin cukur, air stylish, dan
multi-styler. Beraneka ragamnya produk Phipils ini menunjukan bahwa Philips
memang salah satu perusahaan yang berpengalaman dalam dunia elektronik. Produk
yang diciptakan oleh merk ini juga terbukti kualitasnya dibandingkan produk
dengan merk lainnya. Terlebih harga Philips bisa terbilang cocok dengan
fasilitas yang diberikan produk tersebut.
BAB III
Marketing Mix
Dari segi produk Philips juga
menerapkan 4 P’s (Product, Promotion, Place, dan Price), yaitu:
a.
Product
Teori
tentang "PRODUCT"
Ada banyak teori yang dikemukakan oleh beberapa tokoh
yang membahasas tentang konsumen dan keputusan yang diambil olehnya dalam
pemenuhan kebutuhan. Salah satunya adalah teori kepuasan pelanggan (Customer
Satifaction) atau sering disebut juga dengan Total Customer Satisfaction yang
dikemukakan oleh Barkelay dan Saylor (1994:82). Begitu juga definisi singkat
tentang kualitas yang dinyatakan oleh Juran (1993:3) bahwa kualitas adalah
kepuasan pelanggan.
Menurut Porter (1996), keunggulan suatu produk agar dapat diterima dan bertahan di pasar ditentukan oleh ciri khas atau keunikan produk tersebut dibandingkan dengan produk lain yang ada di pasar.
O’Conner (1994) menyebutkan bahwa karakteristik kualitas produk yang menentukan kelebihannya dalam pandangan pengguna atau pelanggan.
Philips terus melakukan inovasi pada produknya secara dynamically innovationsdengan merubah produk secara signifikan dari produk yang berimage kolot menjadi produk-produk yang moderen. Dalam memproduksi produk barunya Philips memperhatikan betul sisi relative advantage, complexity, compatibility, trialability agar produknya selalu diterima baik oleh konsumen. Brand Strategyyang dilakukan perusahaan Philips adalah Family/Umbrella Brand dimana semua barang yang diproduksi baik bola lampu, alat rumah tangga sampai alat medis selalu menggunakan satu brand yaitu Philips yang sudah sangat dikenal selama ratusan tahun. Philips menonjolkan sisi modern life style with technology.
b.
Price
Teori
tentang "PRICE"
Philip Kotler dan Gary Armstrong (2010), strategi dalam penetapan harga bisa dilakukan dengan beberapa cara, misalnya: harga bundling, harga predatory, harga berbasis kompetisi, harga cost plus, harga berorientasi pasar, harga premium, harga psikologis, harga dinamis, dll.
Price Strategy yang digunakan Philips
adalah skimming price karena harga yang ditawarkan
tergolong premium price jika dibandingkan dengan produk lain
yang sejenis. Namun, Philips juga menawarkan kualitas dan benefit yang
sebanding dengan harga yang ditawarkan sehinga konsumen masih tetap tertarik
dan berani membayar.
c.
Place
Teori
tentang "PLACE"
Yang paling mendasar dalam strategi placing adalah metode yang paling memungkinkan produk dapat diakses oleh calon pelanggan (Kotler, 1994). Pada kasus produk SPEEDY, manajemen memanfaatkan infrastruktur yang sudah ada untuk membangun skala ekonomis dibanding jika harus membangun infrastruktur baru.
Menurut Losch, Lokasi penjualan sangat berpengaruh lokasi penjual sangat berpengaruh terhadap jumlah konsumen yang dapat digarapnya. Makin jauh dari tempat penjual, konsumen makin malas membeli karena biaya transportasi untuk mendatangi tempat penjual semakin mahal. Losch cenderung menyarankan agar lokasi produksi berada di pasar atau di dekat pasar.
Philips
memiliki jaringan yang luas hingga 60 negara di dunia. Produk ini telah disebarkan di berbagai toko dan mall sehingga konsumen
tidak usah bersusah payah mencari produk ini,dan lokasi untuk service pun di
dirikan di setiap kota agar konsumen tertarik untuk memakai produk ini karena
yang kita ketahui terkadang tidak adanya tempat service dari produk tersebut
sehingga konsumen kesulitan untuk berkonsultasi untuk produk tersebut sehingga
lamanya pemakaian produk tersebut cukup satu kali saja atau dalam hal kalau
rusak tinggal buang saja.Selain itu agen dari produk philips menyediakan jasa
berupa selles untuk menawarkan produknya dan apabila ada kendala maka penjual
tidak bersusah payah pergi ke tempat service apabila pelanggannya ada yang
complain cukup dengan memberikan produk yang complain itu kepada selles dan
keterangan terhadap complain atas barang tersebut dan diharapkan menunggu
kurang lebih 2 minggu
d. Promotion
Teori tentang "PROMOTION"
Menurut Philip Kotler (1997 : 153) proses keputusan pembelian dipengaruhi oleh rangsangan pemasaran dan rangsangan lain. Bauran promosi yang meliputi periklanan (advertising), penjualan pribadi (personal selling), hubungan masyarakat (public relation) dan publisitas(publicity), promosi penjualan (sales promotion), dan pemasaran langsung (direct marketing) adalah bagian dari rangsangan pemasaran yang merupakan variabel yang dapat dikontrol oleh perusahaan.
Menurut Schoell (1993:424), Tujuan promosi adalah memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan, dan meyakinkan.
Strategi
promosi Philips dilakukan dengan mengkombinasikan unsur-unsur daripromotion
mix yaitu personal selling, advertising, sales promotion,
publicity and public relation. Misalnya, dengan membuat slogan sense
and simplicity, mengadakan exibhition, membuat brosur, membuat
iklan di TV dan media lainnya sehingga produknya dapat dengan mudah diingat dan
dikenali oleh konsumen. Dalam setiap promosinya Philips selalu menonjolkan sisi
kualitas dan aplikasi teknologi modern dalam setiap produknya.
Perancaang Strategi
Pemasaran
Strategi pemasaran adalah
serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada
usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing-masing
tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan
dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah.
Ada
sembilan strategi yang dapat dijalankan dalam menghadapi saingan melalui
diferensiasi harga dan mutu/kualitas, yaitu:
1) Kualitas
tinggi dan harga tinggi disebut Strategi Premium
2) Kualitas
tinggi dan harga sedang/menengah disebut Strategi Penetrasi
3) Kualitas
tinggi dan harga murah disebut Strategi Superbargain
4) Kualitas
menengah dan harga tinggi disebut Strategi Over Pricing
5) Kualitas
menengah dan harga sedang/menegah disebut Strategi Kualitas/Mutu Rata-rata
6) Kualitas
menegah dan harga murah disebut Strategi Bargain
7) Kualitas
rendah dan harga tinggi disebut Strategi Pukul dan Lari (Hit and Run)
8) Kualitas
rendah dan harga sedang atau menengah disebut Strategi Barang-barang
Tiruan/Palsu (Shoddy Goods)
9) Kualitas
rendah dan harga murah disebut Strategi Barang-barang Murah (Cheap Goods)
Dalam hubungan strategi pemasaran secara umum, dapat
dibedakan tiga jenis strategi pemasaran yang dapat ditenpuh perusahaan, yaitu:
a) Strategi pemasaran yang tidak membeda-bedakan pasar
(Undifferentiated Marketing). Dengan strategi ini, perusahaan menganggap pasar
sebagai suatu keseluruhan, sehingga perusahaan hanya memperhatikan kebutuhan
konsumen secara umum.
b) Strategi pemasaran yang membeda-bedakan pasar
(Differentiated Marketing). Dengan
strategi ini perusahaan hanya kebutuhan beberapa kelompok konsumen tertentu
denganproduk tertentu pula.
c) Strategi pemasaran yang terkonsentrasi (Concentrated
Marketing). Dengan strategi ini perusahaan mengkhususkan pemasaran produknya
dalam beberapa segmen pasar, dengan pertimbangan keterbatasan sumber daya perusahaan.
Agustina, Nessia. (2012). “Produk Elektronik Philips”.
[Online]. Tersedia: http://friksi.wordpress.com/2012/10/29/produk-elektronik-philips/. Yang
direkam: 31 Oktober 2013.
Pricepanda. (2013). “Perkembangan Perusahaan
Elektronik Philips dan Produknya”. Tersedia: http://www.pricepanda.co.id/philips/. Yang
Direkam: 31 Oktober 2013.
Salam, Mochamad Darda Darus. (2012). “Philips Sense
And Simplicity”. [Online]. Tersedia: http://mochamad-darda.blogspot.com/. Yang
direkam: 31 Oktober 2013.
Wibowo, Bagus Ramadhan. (2012). “CEO Philips Gerard
Kleisterlee”. [Online]. Tersedia: http://bagusjefftesavenes.blogdetik.com/tag/marketing-ceo-philips-gerard-kleisterlee/. Yang
direkam pada: 31 Oktober 2013.
Prof. Dr. Sofjan Assauri, MBA,
Manajemen Pemasaran, PT. RAJAGRAFINDO PERSADA, Jakarta, 2010
http://liawillyarti.wordpress.com/2010/12/17/pengaruh-strategi-product-pricing-placing-dan-promotion-bauran-pemasaran-4p-terhadap-keputusan-membeli-produk-%E2%80%9Caha%E2%80%9D-pt-bakrie-connectivity
; diakses pada tanggal 19 oktober 2014
http://drafharyono.blogspot.com/2013/10/strategi-pemasaran-perusahaan-philips_31.html
; diakses pada tanggal 19 oktober 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar