BAB
I
Analisis Situasi Bisnis
A.
Identifikasi Peluang Bisnis
Dewasa ini, bisnis kuliner menjadi
salah satu bentuk bisnis yang menjanjikan. Berbagai macam jenis makanan
bermunculan dengan ragam kreatifitas yang menarik. Makanan biasa dikreasikan
menjadi makanan yang memiliki cita rasa dan nilai jual tinggi. Salah satu
makanan biasa yang sering kita temui adalah tahu dengan kandungan protein yang
tinggi. Namun, masyarakat mulai jenuh dengan bentuk dan rasa tahu yang
biasa-biasa saja, tidak adanya inovasi.
Untuk itu, diperlukan inovasi baru
dalam mengolah tahu tersebut sehingga penyajian tahu tidak monoton. Kami
mencoba mengkreasikan tahu tersebut dengan mengolah tahu menjadi nugget yang
sehat, bergizi, serta bentuk yang mampu mengundang selera. Kelebihan nugget
yang kami buat adalah bentuk yang bervariasi terdiri dari tiga bentuk yaitu,
bulat, hati, bintang dan rasa tahu yang unik dikemas dalam bentuk nugget.
B.
Penjelasan Produk
Cara membuat produk kami tidak
berbeda jauh dengan membuat nugget pada umumnya, yaitu dengan langkah-langkah
berikut ini:
1.
Campur daging ayam cincang dengan susu cair, telur, tepung sagu, tepung
maizena, bawang merah, bawang putih, garam, merica, gula pasir, kaldu bubuk,
dan margarine. Diaduk hingga rata.
2.
Siapkan Loyang atau pinggan tahan panas, olesi minyak goreng. Kukus adonan
selama 20 menit hingga matang, angkat dan diinginkan.
3.
Setelah dingin, masukkan adonan ke kocokan telur, lalu lumuri adonan ke tepung
panir, disimpan dalam lemari pendingin selama 2 jam/beku.
4.
Panaskan minyak dan goreng hingga kecokletan, angkat.
5.
Sajikan panas dengan saus.
C. Latar Belakang
Bisnis
Alasan kami menawarkan produk ini
adalah karena saat ini semakin banyak masyarakat yang menderita kolesterol,
kolesterol merupakan salah satu penyebab
kematian terbesar saat ini. Oleh karena
itu masyarakat beralih pada
makanan yang rendah kolesterol seperti tahu. Namun masyarakat memandang tahu itu sebagai makanan yang tidak menarik dari
rasa maupun bentuknya. Padahal, begitu banyak manfaat yang dikandung oleh tahu
seperti menghambat proses penuaan dini, mengandung protein nabati, dan mencegah
kanker payudara. Disini kami membantu masyarakat untuk mencegah maupun
menimalisir resiko penyakit kolesterol.
D. Potensi Bisnis
Produk ini memiliki peluang bisnis
yang cukup menjanjikan. Karena makanan ini sangat dikenal dan harganya yang
ekonomis serta dapat dinikmati oleh semua kalangan. Nugget tahu ini mampu
bertahan selama kurang lebih satu bulan (disimpan di freezer).
BAB
II
Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats)
A. ANALISIS SWOT
1. Faktor
Internal
1) Strength (Kekuatan)
a.
Keunggulan produk
Kami
menawarkan suatu produk makanan sehat dengan harga yang ekonomis dan rasa yang
lezat.
b.
Kreativitas
Kami
menawarkan kreativitas baru dalam mengolah tahu dengan mengabungkan berbagai
rasa nuggettahu yang menarik, yaitu rasa ayam, daging dan sayuran.
c.
Bahan baku mudah di dapat
Bahan baku
pembuatan nugget tahu ini tersedia banyak dan mudah di dapat serta harganya
terjangkau. Serta jenisnya beraneka ragam sehingga dapat meningkatkan pilihan
rasa.
2) Weakness (Kelemahan)
a.
Belum memiliki cukup pengalaman
Pengalaman
untuk memulai usaha yang masih sangat minim merupakan suatu kelemahan yang
harus diatasi.
b.
Kurangnya Sumber Daya Manusia
Keterbatasan
sumber daya manusia sebagi produsen atau pembuat nugget tahu. Kurangnya
keterampilan kami dalam proses pembuatan nugget tahu itu sendiri.
2. Faktor Eksternal
1) Opportunities (Peluang)
a.
Banyaknya konsumen
Banyaknya
masyarakat yang menggemari berbagai macam variasi nugget, karena nugget
merupakan makanan yang sudah siap dan mudah diolah. Dengan adanya nugget tahu
ini akan menambah variasi nugget dan menawarkan cita rasa baru bagi masyarakat
pada umumnya.
b.
Sistem pemasaran
Pemasaran
yang akan kami lakukan cukup mudah. Kami akan memasarkannya dilingkungan kampus
dan tempat tinggal.
2) Threats (Ancaman)
Salah satu bentuk ancaman yang dikhawatirkan bias
terjadi adalah keacuhan konsumen.
Terkadang masyarakat kurang tertarik terhadap makanan
yang di buat dari bahan sederhana seperti tahu dan gaya konsumsi masyarakat
saat ini di kuasai oleh makanan-makanan modern, siap saji, dan dari bahan-bahan
import.
BAB
III
Marketing Strategy
1.
Definisi
Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan
dan sasaran, kebijakan serta aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha
pemasaran dari waktu ke waktu pada masing-masing tingkatan serta lokasinya.
Strategi pemasaran modern secara umum terdiri dari tiga tahap yaitu: segmentasi
pasar (segmenting), penetapan pasar sasaran (targeting), dan
penetapan posisi pasar (positioning)(Kotler&Keller,
2009).
2.
Mengidentifikasi
Segmen Pasar dan Memilih Pasar Sasaran (STP)
Suatu
perusahan dalam menawarkan produk maupun
jasanya tidak dapat melayani semua
kebutuhan konsumennya yang terdiri dari berbagai segmen pasar yang sangat
beragam. Masing-masing konsumen memiliki kebutuhan yang berbeda dan sangat
bervariasi keinginannya. Suatu perusahaan
perlu mengidentifikasikan segmen pasarnya sehingga mereka dapat memenuhi
kebutuhan konsumennya dengan lebih efektif (Kotler, 2003).
Target pemasaran dari suatu
perusahan memerlukan pemasarnya untuk mengambil
tiga tahap utama, yakni: (Kotler, 2003)
1. Mengidentifikasikan
dan membagi sekelompok pembeli secara terpisah berdasarkan kebutuhan dan pilihan yang beragam (market segmentation)
2. Memilih
satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki (market targeting)
3.
Menetapkan dan
mengkomunikasikan kelebihan perusahaan dari para pesaingnya atas produk dan jasa yang ditawarkan untuk setiap
segmen yang dituju (market positioning).
2.1
Segmenting
Segmentasi pasar
merupakan kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok-kelompok pembeli yang
berbeda yang mungkin memerlukan produk atau ramuan pemasaran tersendiri
(Kasali, 2001). Segmentasi pasar menurut Kotler (2002:59) merupakan suatu usaha
untuk meningkatkan ketepatan pemasaran perusahaan. Dasar segmentasi pasar
konsumen adalah segmentasi geografis, demografis, psikografis dan prilaku.
Segmentasi dapat menjadi faktor kunci untuk memenangkan persaingan dengan
melihat pasar dari sudut yang unik dengan cara yang berbeda dari pesaing.
Segmentasi
merupakan suatu aktvitas membagi atau mengelompokkan pasar yang heterogen
menjadi pasar yang homogen atau memiliki perilaku pembelian maupun gaya.
Segmentasi memiliki peran penting karena beberapa alasan; pertama, segmentasi
memungkinkan perusahaan untuk lebih fokus dalam mengalokasikan sumber daya.
Kedua, segmentasi merupakan dasar untuk menentukan komponen-komponen strategi.
Segmentasi yang disertai dengan pemilihan target market akan memberikan acuan
dalam penentuan positioning. Ketiga, segmentasi merupakan faktor kunci untuk
mengalahkan pesaing, dengan memandang pasar dari sudut yang unik dancara yang
berbeda dari yang dilakukan pesaing (Kotler et all 2003).
2.2 Targeting
Targeting
merupakan proses mengevaluasi dan memilih satu atau beberapa segmen pasar yang
dinilai paling menarik untuk dilayani dengan program pemasaran spesifik
pemasaran. Kriteria evaluasi yang digunakan meliputi ukuran dan potensi
perubahan segmen, karakteristik struktural segmen dan kesesuaian antara produk
dan pasar (Tjiptono, 2008).
2.2
Positioning
Definisi positioning
menurut Kotler dan Keller (2009), adalah merupakan suatu aktivitas
perusahaan dalam memberikan suatu citra yang ditaruh di dalam benak pikiran
pasar sasaran atau target konsumen. Dari definisi ini dijelaskan bahwa positioning
memiliki tujuan untuk melokasikan suatu brand di dalam pikiran
konsumen agar dapat memberikan nilai tambah (manfaat) yang lebih kepada
perusahaan.
BAB
IV
Marketing Mix
Analisa Marketing Mix
Pengertian marketing mix adalah
kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan lain dari sistem
pemasaran perusahaan, yakni : produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan
sistem distribusi. Keempat variabel tersebut dapat dikombinasikan dan
saling berkaitan satu sama lain sehingga keputusan di satu bagian akan
mempengaruhi tindakan dibagian lain, sebagaimana halnya konsep sistem.
1.
Produk (product)
Menurut Kotler dan Armstrong (2001:346), produk
adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian,
dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau
kebutuhan.
Produk adalah segala sesuatu yang meliputi obyek
fisik, jasa, tempat, organisasi, gagasan, ataupun pribadi yang dapat ditawarkan
produsen untuk diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai
pemenuhan kebutuhan dan keinginannya.
2. Distribusi (place)
Pendistribusian adalah kegiatan pemasaran yang
berusaha memperlancar serta mempermudah penyampain produk dan jasa dari
produsen kepada konsumen sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperluka.
Menurut Lamb (2001:56), tempat merupakan distribusi
secara fisik, yang mencakup semua aktivitas bisnis yang berkaitan dengan
penyimpanan dan pengangkutan sejumlah bahan baku atau produk jadi. Tempat
sering dikaitkan dengan strategi distribusi suatu produk. Strategi distribusi
berkaitan dengan upaya membuat produk tersedia kapan dan dimana konsumen
membutuhkannya. Jadi pendistribusian diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang
berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen
kepada konsumen. Tujuan dari distribusi adalah untuk memastikan bahwa
produk tiba dalam kondisi layak pakai pada tempat yang ditunjuk pada saat
diperlukan.
3. Harga (price)
Harga adalah apa yang harus diberikan oleh pembeli
untuk mendapatkan suatu produk (Lamb,dkk, 2001:56). Harga adalah nilai
pertukaran atas manfaat produk bagi konsumen maupun bagi produsen yang umumnya
dinyatakan dalam satuan moneter (rupiah, dollar, yen, ruppe, dan sebagainya).
4. Promosi
(promotion)
Menurut Kotler dan Amstrong (2001:74), promosi
merupakan aktivitas mengkomunikasikan keunggulan produk serta membujuk
pelanggan sasaran untuk membelinya. Peran promosi dalam bauran pemasaran adalah
menghasilkan pertukaran yang saling memuaskan dengan pasar yang dituju melalui
penyampaian informasi mendidik, membujuk, atau mengingatkan mereka akan manfaat
suatu organisasi atau suatu produk.
1. Rencana
Manajemen
1. Strategi
pemasaran
Telah banyak jenis nugget yang bisa
dijumpai di berbagai pusat perbelanjaan, seperti pasar, departement store dan
mall. Namun dari sekian banyak tempat perbelanjaan seperti itu membuat lebih
banyak pilihan dan kurang real karena tidak bisa mencoba dan memadupadankan
dengan selera yang sesuai dengan konsumen. Oleh sebab itu, masyarakat harus tau
tentang keberadaan produk kami. Untuk itu, kami telah menyusun strategi
pemasaran. Tahapan-tahapannya sebagai berikut:
a. Pengembangan
produk
Nugget memang telah banyak dijumpai
di berbagai pusat perbelanjaan. Namun kami memberikan rasa yang berbeda dan
tampak lebih menarik serta lebih unik dengan bahan-bahan yang baru. Nugget tahu
ini akan menambah cita rasa baru di dunia kuliner. Dengan adanya nugget tahu,
diharapkan akan menambah variasi nugget baru.
b. Pengembangan
wilayah pemasaran
Area pemasaran utama adalah di
sekitar daerah tempat tinggal kami. Contohnya di kampus A Universitas Negeri
Jakarta. Promosi dilakukan melalui kelompok-kelompok kecil sampai pada tingkat
yang lebih tinggi.
c. Kegiatan
promosi
Promosi merupakan bagian dari proses
pemasaran. Promosi sangat mempengaruhi kelancaran dan keberhasilan suatu usaha.
Kami melakukan promosi produk kami pada tahap awal melalui mulut ke mulut.
Selanjutnya dilakukan juga promosi melalui media sosial yang kini marak di
dunia maya.
2. Strategi
Produksi
Kami memproduksi nugget yang belum
ada dipasaran. Kami juga memberikan pilihan bentuk nugget tahu yang menarik
kepada konsumen. Kami berusaha menciptakan suatu pembaharuan di dunia makanan
khususnya nugget. Proses produksi kami tidak dilakukan sewaktu-waktu saja.
Namun berjalan terus menerus selama ada waktu luang.
3. Strategi
Penetapan Harga
Harga merupakan suatu variabel yang
mempunyai peranan penting dalam dunia bisnis. Harga menunjukkan level dari suatu
produk juga menjadi acuan tentang bagaimana produk itu seharusnya bila dilihat
dari harganya. Harga yang kami tawarkan di sini, kami sesuaikan dengan sasaran
kami yaitu para masyarkat menengah ke bawah. Harga kami sesuaikan dengan bahan
dan berbagai variable lain. Kami akan mengutamakan kualitas makanan, dan tidak
hanya berfokus mengambil keuntungan semata.
4. Rencana
Pengembangan Produksi
Rencana-rencana pengembangan
produksi kami antara lain:
a. Memperluas
wawasan dibidang makanan khususnya nugget
b. Menemukan dan
menciptakan cara terbaru dalam membuat nugget
c. Memperluas
berbagai cita rasa nugget
d. Meningkatkan
produksi
6. Analisis resiko
usaha dan antisipasinya
1.
Lokasi
Pembuatan nugget tahu ini dilakukan
di Jalan Pemuda III, Rawamangun-Jakarta Timur. Lokasi ini cukup strategis
karena berdekatan dengan kampus A Universitas Negeri Jakarta. Selain itu,
pembeli bisa datang langsung melihat-lihat proses produksi dan dapat memesan
langsung.
2.
Sarana dan Prasarana
Selain menggunakan rumah produksi,
kami juga memanfaatkan berbagi media soaial seperti, blog, facebook, twitter
dan lain sebagainya. Semua sarana ini dilengkapi dengan prosedur atau tata cara
membuat nugget tahu.
BAB
V
Analisis Keuangan
Pembiayaan
1.
Biaya Tetap (Fixed cost)
Di bawah ini sedikit alat yang kami
gunakan:
No
|
Nama Barang
|
Jumlah Barang
|
Harga Satuan
|
Jumlah Harga
|
1
|
Kompor gas
|
1 buah
|
Rp.100.000
|
Rp.100.000
|
2
|
Tabung gas
|
1 buah
|
Rp.150.000
|
Rp. 150.000
|
3
|
Kukusan
|
1 buah
|
Rp. 75.000
|
Rp. 75.000
|
4
|
Mesin giling
|
1 buah
|
Rp.120.000
|
Rp. 120.000
|
TOTAL
|
Rp. 445.000
|
2.
Biaya Variabel (Variable cost) - Per Produksi
Nama
Barang
|
Jumlah
Barang
|
Harga
|
Tahu
|
500gr
|
10000
|
Susu cair
|
2 sdm
|
1000
|
Telur ayam
|
3 butir
|
4500
|
Tepung sagu
|
50 gr
|
3000
|
Tepung maizena
|
50 gr
|
3000
|
Bawang merah (haluskan)
|
10 siung
|
3000
|
Garam
|
1 sdm
|
500
|
Merica bubuk
|
1 sdt
|
500
|
Gula pasir
|
1 sdt
|
2500
|
Kaldu bubuk rasa ayam
|
1 bks
|
500
|
Margarine
|
2 sdm
|
1500
|
Sasa
|
½ sdt
|
500
|
Bawang putih (haluskan)
|
5 siung
|
1000
|
Panir
|
||
Telur
|
1 butir
|
1500
|
Tepung roti
|
200 gr
|
5000
|
Minyak goreng
|
½ ltr
|
3000
|
Saus tomat
|
Secukupnya
|
1500
|
Jumlah Harga
|
Rp. 42.500
|
3.
Biaya Total
Biaya total = Variable cost + Fixed
cost
= Rp. 42.500 + Rp. 445.000
= Rp.
487.500
4.
Biaya dan Harga Per Unit
Biaya tetap
yang dibutuhkan untuk 1 kali produksi adalah Rp. 445.000 : 8 Kali =
Rp. 56.000
Total biaya
produksi yang dikeluarkan per produksi = Rp 56.000 + Rp 42.500 =
Rp 98.500
Biaya per
unit adalah Total biaya produksi dalam 1 kali produksi : jumlah produk yang
dihasilkan per bulan Rp. 98.500 : 60 buah = Rp. 1.700
Harga jual
per buah Rp 2.000
5.
Modal Awal
Modal awal = Total Biaya Tetap + Biaya Variabel
untuk 1 kali produksi
=
Rp 445.000 + Rp 42.500
=
Rp 487.500
6.
Analisis Titik Impas (Break Even Point)
BEP harga = Total biaya produksi untuk 1 kali
produksi : Produksi
= 42.500 :
60 buah = Rp. 1.700
Harga jual
per unit Rp 2.000
BEP produksi = Total biaya produksi untuk 1 kali produksi : Harga per unit
= Rp 42.500 : 2.000 = 22 buah
Jadi, untuk mencapai titik impas maka dalam 1 buah
nugget yang harus terjual adalah 22 buah dengan harga per buah adalah
Rp 2.000
7.
Analisis Keuntungan
Pendapatan : Nugget
yang terjual x harga jual = 60 x
Rp 2.000
= Rp. 120.000
Total biaya
produksi dalam 1 kali produksi : Rp. 42.500
Keuntungan = Pendapatan –Total biaya produksi
= Rp 120.000 – Rp 42.500
= Rp 77.500
Jadi, keuntungan yang diperoleh dengan menjual 60 buah
nugget dengan harga Rp 2.000 per buah dalam 1 kali produksi
adalah Rp 77.500
8.
Pengembalian Modal
Total biaya Produksi : Laba usaha = Rp 487.500: Rp 77.500
= 6 kali produksi
Jadi modal akan kembali dalam jangka waktu 6 kali
produksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar